Breaking News

Tak Terdekteksi Rapuh, Pohon Depan SMAN 3 Cilacap Tumbang


1 Warga Tewas,  3 Luka

FAKTA CILACAP. Robohnya pohon peneduh Asem Belanda di depan SMA Negeri 3 Jalan Kalimantan Cilacap pada Rabu (23/1) sekitar pukul 06.30 WIB disikapi dinas terkait karena faktor alam.

Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Perkimta) Cilacap Sunarno mengklaim pihaknya sudah sejak Nopember 2018 lalu melakukan antisipasi dengan rabasan, memangkas ranting dan batang –batang pepohonan anyoman.  Tidak hanya itu, pohon anyoman yang dinilai sudah rapuh ikut ditebang.  Semua dilakukan untuk mengantisipasi kejadian tak diinginkan akibat faktor cuaca.

Hanya saja menurutnya,  tidak semua pohon anyoman itu terdeteksi kerapuhannya sama seperti kasus robohnya pohon di depan SMA N 3 Cilacap Jalan Kalimantan yang  merenggut nyawa seorang warga Cilacap dan melukai korban lainnya. “Saat kejadian cuaca sedang cerah, ngga ada angin kencang maupun hujan. Kita memang kesulitan untuk memprediksi kerapuhannya” tutur Sunarno.

Selain mencegah jatuhnya korban jiwa, perabasan pepohonan peneduh dipinggiran jalan juga dilakukan untuk mengantisipasi gangguan jaringan listrik. Antisipasi ini turut dilakukan pihak PLN Cilacap setiap datang musim hujan atau angin kencang. Batang pohon atau dahan dan ranting yang dipandang berpotensi mengganggu kabel jaringan listrik menjadi sasaran perabasan. Sebab gangguan kabel jaringan juga bisa berdampak buruk dengan terjadinya musim kebakaran karena konsleting arus listrik.


Warga tewas dalam kejadian ini bernama Muhamad Ashar Syarduin (42) warga Jalan Langsep Cilacap Kota. Sesaat sebelum pohon tumbang, Dosen STIE Muhamadiyah Cilacap itu sedang berkendara sepeda motor dan melintas dibawahnya. Tiga korban luka, Pasha Rafi  salah satu siswa SDN Gunungsimping 01 Cilacap. Dua korban lainnya, Abdul Ghofur dan Sri Marlinda warga  Jl.Bintang Surya RT 7 RW 4 Kelurahan Tegalkamulyan Cilacap Selatan. *da

No comments