Dibalik Manfaat dan Estetika Pohon Peneduh
FAKTA CILACAP. Keberadaan pohon anyoman atau pohon peneduh dipinggiran
jalan raya memiliki banyak manfaat. Jika ditanaman berjejer rapi disepanjang
jalan, pohon anyoman ini akan mendukung estetika dan kesejukan sebuah kawasan.
Pepohonan itu sendiri memberi manfaat
sebagai penghasil oksigen, pencegah banjir dan longsor, melawan pencemaran
udara dan mengurangi pemanasan global dari polusi asap kendaraan. Manfaat
pepohonan peneduh pinggiran jalan ini makin terasa saat musim panas dengan
kesejukan yang dapat dirasakan siapapun disekitarnya.
Tetapi jika tidak ada perawatan berkala, maka segudang manfaat dan
sumbangan estetika dari keberadaan pepohonan peneduh ini justru sebaliknya
mengancam keselamatan jiwa manusia. Saat datang musim penghujan, ranting,
batang bahkan pohonnya itu rawan roboh.
Sejumlah pihak terkait selalu menyerukan agar warga masyarakat untuk
waspada dan memangkas pepohonan yang rawan tumbang. Seruan ini biasanya
dibarengi dengan kegiatan pemangkasan pepohonan yang dilakukan oleh dinas
instansi terkait.
Ini diantara jenis pohon yang biasa dijadikan sebagai pohon peneduh
disepanjang jalan raya atau ditanam dikawasan tertentu :
- Pohon Tanjung - Memiliki batang ideal, tidak terlalu besar dan tidak menjulang tinggi dengan ranting dan dahan yang rindang serta tidak mudah rontok.
- Pohon Ketapang - Penampakannya ramping dan memiliki ranting yang tumbuh lurus sehingga cocok untuk dijadikan sebagai tanaman peneduh. Pohon ini memiliki daun berbentuk oval dan agak lebar. Jeleknya, saat musim gugur daunnya mudah rontok.
- Pohon Beringin - Tergolong tanaman berukuran besar dan rindang. Sebagian masyarakat masih mempercayai mitos keramat pohon ini.
- Glodokan Tiang - Menjulang tinggi, dan jika ditanaman rapi dikawasan tertentu seperti jalan raya, pasti menjadi buruan untuk tempat swafoto.
- Pohon Mangga
- Trembes
- Pohon Kiara Payung
- Angsana
- Pohon Asam Jawa
- Dll
No comments