Pendemi Corona Kasus Narkoba Justru Naik? Ini Penyebabnya
CILACAP FAKTA. Kasus penyalahgunaan dan peredaran narkoba di Kabupaten Cilacap justru melonjak selama masa pendemi corona. Sejumlah faktor menjadi penyebab peningkatan tersebut.
Kepala BNNK Cilacap AKBP Triatmo Hamardiyono, mengatakan, diantara faktornya adalah alasan ekonomi dimasa sulit seperti sekarang. Disamping mentalitas para oknumnya yang juga memanfaatkan bencana dunia ini untuk mengedarkan barang haram tersebut. "Alasan ekonomi, menjadi stres kemudian pakai narkoba. Disisi lain, dimanfaatkan oleh para pengedarnya " kata Triatmo saat pers conference menyambut Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) belum lama ini.
Sayangnya, dia menyebut peningkatan itu belum dibarengi dengan penyajian datanya. "Kita masih menghimpun datanya. Tapi yang jelas meningkat ketimbang situasi normal: ungkap dia.
Sementara sejumlah kegiatan digelar Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Cilacap dalam peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) tahun 2020 ini. Diantaranya KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) tentang bahaya Covid 19 dan bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dengan menggunakan mobil pemberdayaan masyarakat. Berikutnya Gowes Sehat Anti Narkoba di kawasan rawan dirangkai dengan pembagian stiker Stop Narkoba. "Kami juga menyelenggarakan live IG bersama Mba Duta Wisata Cilacap 2019 bertema 'positif, produktif dan prestasi" tutur AKBP Triatmo Hamardiyono.
Kegiatan lain, lomba tek-tek Mars BNN, pemasangan berbagai atribut HANI, dan upacara yang bakal digelar 26 Juni besok dengan melibatkan Forkopimda Cilacap secara live dari Jakarta. Termasuk live IG bersama artis Vicky Zhu dengan puncaknya live online Konser Slank #Hidup100%. "Tagline Hidup 100 persen itu menjadi slogan baru sekaligus merubah citra BNN sebagai garda utama pencegahan dan pemberantasan narkoba dengan mengubah pola otoritatif menjadi aspiratif. Perubahan ini untuk mengubah kesan kaku menjadi lebih fleksibel" katanya.
Lebih lanjut, selama ini sudah banyak larangan tapi tidak efektif. Masyarakat dengan bermacam alasan dan motivasi tetap menyalahgunakan narkoba. "Sehingga masyarakat butuh pilihan alternatif untuk menikmati hidup tidak hanya tanpa narkoba tapi sepenuhnya dan bukan larangan tapi ajakan untuk mulai hidup 100 persen" ungkap dia. ***
Kepala BNNK Cilacap AKBP Triatmo Hamardiyono, mengatakan, diantara faktornya adalah alasan ekonomi dimasa sulit seperti sekarang. Disamping mentalitas para oknumnya yang juga memanfaatkan bencana dunia ini untuk mengedarkan barang haram tersebut. "Alasan ekonomi, menjadi stres kemudian pakai narkoba. Disisi lain, dimanfaatkan oleh para pengedarnya " kata Triatmo saat pers conference menyambut Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) belum lama ini.
Sayangnya, dia menyebut peningkatan itu belum dibarengi dengan penyajian datanya. "Kita masih menghimpun datanya. Tapi yang jelas meningkat ketimbang situasi normal: ungkap dia.
Sementara sejumlah kegiatan digelar Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Cilacap dalam peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) tahun 2020 ini. Diantaranya KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) tentang bahaya Covid 19 dan bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dengan menggunakan mobil pemberdayaan masyarakat. Berikutnya Gowes Sehat Anti Narkoba di kawasan rawan dirangkai dengan pembagian stiker Stop Narkoba. "Kami juga menyelenggarakan live IG bersama Mba Duta Wisata Cilacap 2019 bertema 'positif, produktif dan prestasi" tutur AKBP Triatmo Hamardiyono.
Kegiatan lain, lomba tek-tek Mars BNN, pemasangan berbagai atribut HANI, dan upacara yang bakal digelar 26 Juni besok dengan melibatkan Forkopimda Cilacap secara live dari Jakarta. Termasuk live IG bersama artis Vicky Zhu dengan puncaknya live online Konser Slank #Hidup100%. "Tagline Hidup 100 persen itu menjadi slogan baru sekaligus merubah citra BNN sebagai garda utama pencegahan dan pemberantasan narkoba dengan mengubah pola otoritatif menjadi aspiratif. Perubahan ini untuk mengubah kesan kaku menjadi lebih fleksibel" katanya.
Lebih lanjut, selama ini sudah banyak larangan tapi tidak efektif. Masyarakat dengan bermacam alasan dan motivasi tetap menyalahgunakan narkoba. "Sehingga masyarakat butuh pilihan alternatif untuk menikmati hidup tidak hanya tanpa narkoba tapi sepenuhnya dan bukan larangan tapi ajakan untuk mulai hidup 100 persen" ungkap dia. ***
No comments