Indikasi Praktek Illegal Fishing Marak di Perairan Jawa, Ini Penanggulangannya
FAKTA CILACAP. Indikasi
praktek penangkapan ikan diluar ketentuan (illegal fishing – red) saat ini marak
terjadi di Peraian Jawa khususnya Jawa Tengah, Yogyakarta dan sebagian perairan
Jawa Timur. Penegasan ini disampaikan Sekretaris Direktorat Jenderal Pengawasan
Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Waluyo Sejati Abutohir disela peresmian Gedung
Kantor Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Selasa
(8/1) siang.
Menurutnya, dalam pantauan pengawasan jajaran Kementerian Kelautan dan
Perikanan (KKP), indikasi yang ada cukup kuat mengarah pada kegiatan praktek
illegal fishing. “Baik yang terpantau melalui satelit maupun pendeteksi lainnya”
tandas Waluyo.
Untuk menanggulanginya, kini KKP melalui Direktorat Jenderal Pengawasan
Sumber Daya Kelautan dan Perikanan mendirikan kantor pengawasan di Cilacap. Kantor yang terletak di Jalan Bima Gumilir Cilacap
itu diresmikan pengoperasiannya oleh Sekjen KKP Nilanto Perbowo. “Sebelumnya,
status kelembagaan Stasiun PSDKP Cilacap ini hanya merupakan satuan kerja, dan sekarang
meninngkat menjadi stasiun dengan cakupan wilayah kerja yang cukup luas” tutur
dia.
Menurut Waluyo, keberadaan Stasiun PSDKP Cilacap ini memiliki peran
yang sangat strategis dan tantangan berat. Salah satunya untuk menanggulangi
aksi illegal fishing di perairan Pulau Jawa. “Sebab institusi ini ini memiliki
cakupan kerja yang sangat luas di perairan tiga provinsi yakni Jawa tengah,
Yogyakarta dan sebagian Jawa Timur”jelas dia.
Kembali menurut Waluyo Sejati, penguatan kelembagaan Stasiun PSDKP yang
berdiri di Cilacap ini, diikuti dengan penambahan berbagai sarpras pendukung
pengawasan seperti Kapal Pengawas Perikanan atau KKP Hiu Macan 05. Kapal ini
memiliki panjang 36 meter serta fasilitas speedboat
Napoleon yang berukuran panjang 12 meter dan speedboat Marlin yang ukurannya hanya 6 meter.
Berbagai sarana dan penguatan kelembagaan ini diharapkan makin
meningkatkan pengawasan penangkapan ilegal fishing di wilayah kerjanya seperti
penangkapan benih lobster dan pengawasan kawasan konservasi perikanan serta
pemasangan rumpon yang diduga banyak terdapat di Selatan Jawa tengah. “Dengan
fasilitas yang dimiliki saat ini, harapan kami illegal fishing makin perkurang
khususnya di wilayah perairan Jawa tengah, Yogyakarta dan sebagian Jawa Timur”
pungkasnya. (*za)
No comments